Jurnal si Kunyil

Eits'
Jangan keburu marah dulu kalau membaca judul diatas'

Ini blog aku, jadi yah, bisa dibilang terserah aja aku mau nulis bagaimana untuk judulnya..
Pagi tadi, sewaktu aku berangkat kantor secara ngga sengaja aku lihat ada Mas-Mas atau Bapak-Bapak, pipis dipinggir jalan raya (di sisi kanan.nya ada sungai).

Lalu, dipikiranku terlintas, "kenapa sih laki-laki itu ngga malu klo pipis sembarangan? kita yang perempuan aja jarang tuh kelihatan pipis sembarangan di pinggir jalan, at least tidak sesering dan sebanyak laki-laki?
*to be honest* aku belum pernah sekalipun ngelihat seorang perempuan waras dan normal, yang pipis di pinggir jalan.

Pikiran lain terlintas - "kalau gitu laki-laki yang pipis sembarangan itu sama dan sederajat sama hewan dong yah? bukannya hewan itu kalau pipis dan *maaf* pup juga di sembarang tempat?"

Semoga saja, di masa yang akan datang, semakin sedikit makluk jadi-jadian yang kelakuannya seperti hewan.. #sedih

Seringkali saya dengar seorang teman mengatakan kalau menikah itu harus karena cinta, atau hal semacamnya..

Buat saya..
Menikah ya menikah saja, tidak harus karena cinta juga orang bisa saja menikah, asalkan dia mau menjalani pernikahan itu, tidak dipaksa atau karena kemauan salah satu pihak. Iya, saya memang beranggapan bahwa orang menikah memang harus ada dasarnya, bukan benci tapi sayang atau bisa juga cinta. Tapi kan ngga selamanya untuk menikah itu kita harus cinta dulu kan?

Tanya sana ke orang-orang tua sebelum generasi kita, apakah mereka juga semuanya menikah karena cinta?

Hanya beberapa, sebagian besar lainnya mereka dinikahkan karena keadaan atau adat istiadat atau budaya masyarakat sekitar yang mengharuskan seseorang menikah di usia sekian belas tahun, menikah karena di jodohkan orang tuanya, tidak dipaksakan, karena yang dinikahkan tidak keberatan. Mereka ngga kenal satu sama lain bahkan..tapi bisa juga menikah..apa iya mereka itu sempat mencicip cinta sebelumnya? Ngga kan? Wong, hari ini dikenalkan minggu depan atau besok sudah harus menikah, kapan coba kenalan sama yang namanya cinta? Yah, mungkin ada sih cinta pandangan pertama, tapi itu prosentasenya juga kecil kan?

Kalo dari sudut pandang saya sih begitu..
Menikah tidak harus karena cinta, tapi karena kedua belah pihak mau dinikahkan..

Why?
Karena menurut saya cinta itu bisa aja datang dan pergi, dengan kata lain ada masa berlakunya - hari ini kita cinta, mau menikah dan sehidup semati - lalu? gimana dengan besok lusa? ketika tiba-tiba ada pihak ketiga yang hadir diantara dua orang tadi? cinta itu menguap entah kemana, lalu ada istilah perceraian, why?? karena cintanya sudah habis, expired!

So, saran saya..
kalau mau menikah, ya menikah aja..jangan buang-buang waktu nunggu cintamu setinggi gunung baru mau menikahi seseorang, karena seiring berjalannya waktu, setelah menikah cinta itu bisa tumbuh dengan sendirinya..don't waste your time ^_^

siapa tahu, calon istri/ suami.mu itu orang yang baru saja kamu temui di perpustakaan kampus atau halaman parkir gedung tempatmu bekerja ^_^

Hi readers,

Ini sudah hampir 1 bulan saya berada di tempat kerja yang baru, makin hari makin banyak orang yang dikenal dan mengenal saya #tsah #sokbeken. Karakter masing-masing orang juga sudah mulai kelihatan, entah ini karena saya yang negatif thinking atau memang sifat orangnya yang negatif, ehehehe..

Dalam hati ada sedikit rasa kangen sama kantor yang lama, baik suasananya juga orang-orangnya, tapi yah, dinikmati aja, saya ngga mau terlalu memusingkan hal yang remeh seperti itu, karena meski sekarang sudah kembali ke kampung halaman dan dekat sama keluarga besar, cuma ada sebagian perasaan yang hilang ketika dulu masih tinggal di Jakarta.

Di kantor yang sekarang itu, orang-orangnya jauh berbeda seperti orang-orang di Jakarta sana, bukan bermaksud membandingkan, tapi memang perbedaannya terlalu mencolok, jadi mau-nggak-mau ya, terbandingkan-lah mereka #bahasaapasih.

Disini, seruangan saya, merokok di dalam ruangan yang ber-AC itu, sudah biasa dan dibiarkan, padahal ini gedung baru, kantor baru, yang bangunan dan fasilitasnya masih pada baru semua, tapi ya itu tadi, merokok di dalam ruangan, biasa aja bagi mereka - ngga menghormati kami para wanita yang yah-you-know biasanya ngga suka asap rokok. Klo dikantor saya yang dulu di Jakarta, klo mau merokok ya mereka di luar ruangan, klopun yang sesekali di dalam ruangan itu pasti si OB, tukang beberes kantor yang tingkat pendidikannya di bawah kita, jadi maklum.

Bukan cuma itu, mereka juga hobi banget, nonton video dangdut erotis yang masyaallah, ngga seharusnya ditonton setiap hari di kantor, udah gitu berjam-jam lagi nontonnya, bahkan kadang volume-nya sengaja digedein, biar ruangan lain denger. Bahkan kadang seringkali pas saya datang agak pagi dan nyalain komputer, masih ada tuh history pemakaian internetnya habis dipakai buat buka situs-situs porno. Disini sama sekali dibebaskan pemakaian internetnya, ngga seperti dikantor saya yang lama, yang sangat protektif sekali, jangankan buka situs porno, buka situs yang ada kata "sek" tanpa akhiran "s" aja uda otomatis keblokir.

Luar biasa disini..

Ini baru sebatas lingkungan satu ruangan saya lho ya..belum di ruangan lain atau sekantor..

Klo sebatas lingkungan sekantor yang saya tahu karena kelihatan jelas di depan mata..
Disini banyak sekali tenaga honorer dipekerjakan, entah karena mereka kekurangan SDM atau karena sesuatu hal lain yang tidak bisa disampaikan disini. Iya, saya bekerja di instansi pemerintah yang banyak tenaga honorernya..dan itu cukup bikin syok karena ditempat saya yang lama, tenaga honorer itu cuma sedikit cenderung kurang, disini sangat banyak bahkan banyak dari tenaga honorer itu yang bekerja di posisi penting dalam struktur organisasi, banyak juga dari mereka yang ditugaskan di bagian keuangan.

Can't you believe that?!